Kamis, 18 Agustus 2016

KAMI POLISI REPUBLIK INDONESIA, KAMI BANGGA SEBAGAI POLISI #PolriBagiNegeri


#POLRIBagiNegeri

Selamat Sore Rekan rekan, saya mendapatkan kiriman dari perwakilan POLRI.

*KAMI POLISI REPUBLIK INDONESIA
KAMI BANGGA SEBAGAI POLISI

Polisi itu SESUATU, Lebih dari Selebritis karena apa saja jadi Berita, Polisi itu dicaci, dibenci dan dirindu, serta menjadi Profesi Favorit...
Polisi dipuji namun banyak pula ocehan-ocehan yg masuk kedalam institusi kami, mulai dari yg sedikit seram sampai yang sangat seram, caci maki, sumpah serapah, seakan kami tidak ada ada gunanya, dianggap sampah masyarakat.

Sudah santapan sehari-hari, tapi begitu ada kejadian dimasyarakat, mulai dari suami istri yang bertengkar, maling sepatu, maling ayam, lalu lintas macet, ada orang hilang, ada kakek-nenek lupa rumahnya, kami selalu dicari, mana polisi ?!?

Bahkan kami terus disindir kalau hilang barang, kalau masih bisa diatasi jangan lapor polisi, karena ada pemeo, kalau melapor hilang kambing bisa bisa malah hilang sapi...

Kami tahu itu semua, namun kami hanya bisa mengelus dada.

Teman teman kami yang bertugas di lapangan, sebagai polisi lalu lintas selalu disindir dengan istilah Damai itu bukan Indah, Damai itu Rp. 50.000,- bahwa polantas selalu menjebak pengendara yg salah masuk rambu-rambu larangan, menjebak rambu / marka garis lurus, pada saat kami mau melakukan tilang, selalu dirayu dengan mohon kebijaksanaan pak, bapak baik deh, kalau cewek "bapak Ganteng deh, no hapenya berapa pak".

Kalau yang punya bekingan, mereka mengeluarkan kartu nama, mengeluarkan kartu anggota Mitra Polisi, anggota ormas atau menelpon kerabat mereka yang kebetulan juga atasan kami, padahal kami sudah bertugas dari pagi buta, saat teman-teman kami yang lain instansi masih terlelap, kami sudah bersiap-siap dijalan, bahkan banyak belum sarapannya, kalau tejadi sesuatu, bisa bisa kami berdinas di jalanan sampai malam hari, menghirup debu jalanan dan gas buangan CO2, kepanasan dan sering kehujanan.

Pada saat semua orang tersentak dengan bom yang di ledakan teroris, kami dengan segenap kemampuan dan keyakinan yang kami miliki, mengabaikan rasa takut terdalam kami sebagai manusia, berjudi dengan bom yang dipasang sekelompok orang yang dinamakan teroris, sejujurnya kami juga takut mati, tapi ini adalah tugas kami.

Pada saat belum terungkap mereka bilang intelijen kecolongan, komentar ini itu, tidak mampu, dsb. Namun pada saat bisa cepat menangkap malah dikatakan rekayasa Polisi, ciptaan Polisi, memelihara lahan Teroris, pencitraan polisi dll...

Pada saat kita disentakan dengan maraknya peredaran narkoba, berapa banyak pula anggota kami yang menyamar menjadi bagian dari sindikat narkoba dan tidak sedikit mereka akhirnya menjadi pencandu juga. Berhari-hari, berbulan-bulan, meninggalkan keluarga untuk tugas, bergulat dengan dunia kegelapan untuk mengurai kejahatan sungguh mempertaruhkan nyawa.

Masyarakat tidak memahami bagaimana sulitnya bekerja seperti itu, jangan salahkan kemudian ada yang stres ada yang kalut, ada yang tidak kuat dalam menjalankan tugas. Karena kami juga manusia dan punya rasa lelah dan jenuh. Beruntung Allah SWT masih mematri iman di dada kami.
Itulah sedikit keluh kesah kami dan suara hati kami karena kami bukanlah robot yang tanpa makan dan minum. Kami juga memiliki hati yang bisa tersakiti, kami juga memikirkan keluarga, anak dan masa depan.

Kami memang belum sempurna, namun terus berusaha memperbaiki diri, terus berupaya untuk melayani yang terbaik dan tekad kami adalah pengabdian yang terbaik..

Jangan kami di label polisi semua sama, jangan kami di sama ratakan, karena di instansi kami dan instansi instansi yg lain jg sama seperti kami ada yg baik, dan pasti juga ada yg buruk serta tidak disiplin.

Ini kami tulis karena kami ingin sedikit dihargai, paling tidak senyuman dari anda di jalan adalah semangat kami bertugas dan kami sangat berterima kasih.
Semoga kami masih ad diruang hati masyarakat yang terdalam meski diruang yang sempit.
Trimakasih

TTD : SELURUH ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar