Minggu, 21 Agustus 2016

" AMIN " SECUIL KATA BERMILYAR MAKNA

" AMIN "

Secuil kata bermilyar makna, siapapun dimanapun bagaimanapun sesibuk dan agama apapun pasti mengucapkan kata " AMIN "

Disini saya mau mengungkapkan sedikit kata tersebut ke dalam hidup seseorang yang begitu penuh perjuangan.
Seorang anak perempuan yang semenjak ditinggal sang Ayah tercinta menjadi sebuah bencana besar bagai kiamat di hari jumat, semua rencana impian dan doa selesei saat itu juga.
Bagaimana tidak, anak perempuan itu adalah anak pertama dari 4 bersaudara yang baru lulus sekolah dan belum mengenal dunia luar. Mungkin ada yang lebih parah hidupnya tapi disini bagi anak perempuan itu sudah sangat menyiksa. Sepeninggal ayahnya, dia tetap menjadi penyiar radio yang dikelola oleh salah satu satuan fungsi institusi keepolisian. Seiring berjalannya waktu dia berpikir bagaimana cara agar bisa membantu Sang Ibu untuk kebutuhan hidup yang notabene gaji pensiun Alm. Ayah takkan cukup untuk 5orang penghuni rumah. Akhirnya anak perempuan tersebut memilih untuk merantau ke kota, mulai jadi anak band kesana kemari, sampai jadi Therapys Anak Berkebutuhan khusus selama 3th tak pernah pulang dan hanya sedikit uang yang dihasilkan karena terbentur kebutuhan hidup sendiri. Sang Ibu sakit sakitan, memohon untuk sang anak pulang kerumah. Dengan berat hati mengundurkan diri dari sekolah therapys pulang ke rumah dan meninggalkan kota perantauannya.

Kembali sebagai penyiar radio meski upah tak seberapa dibanding penyiar radio lain, tapi tetap dijalani demi bisa mengurus sang Ibu yang kakinya tak sempurna. Beliau entah terkena asam urat atau pengeroposan tulang yang jelas kakinya mengecil dan tidak bisa berjalan dengan sempurna serta harus dituntun kemana2. Dari situ anak perempuannya tidak mau meninggalkan sang ibu lagi, apapun alasannya sampai tawaran ngeband di jakarta dan bekerja diluar pulau dengan gaji berlimpah juga ditolaknya. Karena tujuan hidupnya mencari Surga Akhirat bukan Dunia, hidupnya di abdikan untuk mengurus sang Ibu hingga akhir hayat. Apapun yang di AMIN kan sang Mama seperti di AMIN kan TUHAN, sang anak perempuan mulai diajak bekerja membantu kinerja polisi. Meski banyak yang menyayangkan kenapa tidak dari dulu membantu di dalam kantor padahal jadi penyiar radio sejak 2005 sampe dengan sekarang. Ya namanya juga rejekinya baru datanng sekarang mungkin, anak perempuan itu mulai bekerja pagi hingga sore meski pikirannya tak tenang karena meninggalkan Ibu sendirian dirumah tanpa ada yang menemani beliau. Setahun berlalu, si anak perempuan mulai dikenal banyak orang orang besar berpangkat dan berpendidikan tinggi.

Suatu hari si anak dengan rasa keingin tahuan yang sangat tinggi dan berburu ilmu gratis janjian bertemu Orang berkelas dan berkualitas, sebut saja orang "A". Rasa minder akan diri si anak perempuan mulai mematahkan semangatnya tapi Orang "A" berhasil membuat dia bersemangat lagi. Pertanyaan pertama yang terlontar dari orang "A" adalah :
" Berapa gajimu disana? " dan si anak menjawab dengan lugunya, " 500ribu sebulan bang " Orang "A" heran bingung melongo shock kaget dan ekspresi apa saja sudah diperankannya sambil berkata " Masa segitu? ga salah? saya saja ya punya ajudan 3, itu pun yang mijit sendiri yang bawain tas sendiri yang nyalain rokok sendiri, mereka saja pegang hp satu2 dan barusan saya belikan laptop baru untuk mainan mereka " ART saya dirumah gajinya Rp.1.500.000,- masa kamu yang dari pagi berangkat untuk nyapu ngepel beres2 ruangan sampai bantuin ini itu cuma segitu? " si anak perempuan hanya bisa nyengir dengan gaya tomboynya.
" Sudah gini saja, kamu belajar sama saya simak ilmu saya dan terapkan nanti saya gaji kamu perbulan. Hpmu merk apa itu? udah nanti saya belikan, untuk menunjang kinerja  kamu juga nanti laptop menyusul " keputusan orang A dan si anak perempuan bingung bagaimana bisa seperti itu disuruh belajar tapi di cukupi juga kebutuhannya, tanpa ragu menjawab "SIAP bang" di dalam hatinya menangis karena sepeninggal ayahnya masih banyak yang sayang kepadanya.
Belum habis rasa syukur si anak, orang A kembali berkata " Coba liat jam tanganmu? Biker kok jam nya pink, ini jamku bawa aja. Ow ya ini buat beli bensin kalau pulang hati2, nanti diantar ajudan saya sampai jalan yang kamu paham " pulang lah si anak dengan semangat 45 dan menceritakan kepada sang Ibu dan Ibu pun berkata " Itulah orang yang tidak memikirkan dunia, hidupnya hanya untuk membantu orang tapi dengan membantu orang dia takkan pernah kekurangan karena TUHAN melimpahkan rejekinya berkali lipat dari yang diberikan kepada orang lain. Sama seoerti namanya yang selalu disebut ditiap doa dan yang empunya nama pun slalu meng amini doa orang lain, salam untuk beliau ya nak jika bertemu kembali"

Bangga si Anak bisa bertemu dengan Orang A yang begitu Dermawan dan suka menolong orang tanpa meminta balasan atau pujian.
Orang tersebut sekarang menjadi Abang atau Kakak kesayangan si Anak perempuan itu, namanya adalah Khoirul "AMIN" dan si Anak Perempuan itu tak lain tak bukan adalah Saya Sendiri.
Terima Kasih Bang atas ilmu, nasehat, arahan dan semua jasamu, ini sedikit coretan untuk selalu mengingat semua kebaikanmu.

Itulah sedikit tulisan saya sebagai bentuk dedikasi dan penghargaan atas semua budi baik seorang SEO Polda Jatim 'Khoirul Amin' ‎ (RV)

2 komentar:

  1. Kereeeen tulisannya, I really like your note Ditta, success, salam hormat buat Mas Khoirul Amin *senyum cianidaaa... wooww

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus