Senin, 12 September 2016

SOSOK AYAH DI BALIK SERAGAM KOMBES POL Drs. DWI SETYADI, S.H, M.HUM.

KEHARMONISAN DAN RASA KEKELUARGAAN DALAM TUGAS KEPOLISIAN

Begitu melimpah keajaiban dan takdir yang terus menerpa kehidupan ini, terkecuali Takdir Mattanete seorang Polisi Wangi dengan jabatan Kapolres Tanjung Perak. ( Ijin ndan )

Keajaiban ini bukan sekedar kejaiban semata, ada campur tangan dan skenario TUHAN di dalamnya. Mulai dari mengenal sosok Abang yang Low Profile tetapi setelah dikuliti ternyata sosok Abang adalah Master SEO yang saya pun sampai detik ini menulis artikel masih bertanya tanya bagaimana rumitnya TUHAN mencampur molekul molekul hingga menjadi Manusia setengah komputer, google atau apalah itu. ( Ijin juga Abang Ndan )

Kali ini artikel saya tujukan untuk sosok Ayah nan jauh dimato, setelah saya mengenal sosok Master SEO yang sudah saya jelaskan diatas. Seorang ayah yang begitu menyayangi anak gadis temperamental dan keras kepala ini, meski bukan dari rahim sang istri atau dari darah dagingnya.

AyahaNdan...
Begitu saya memanggil beliau, meski seijin dan sepengetahuannya saya masih agak ngeri karena dengan santainya memanggil dengan sebutan Ayahandan.
Sejak dirakit grup Halo Dunia yang dihuni oleh manusia manusia pilihan yang sudah ditentukan TUHAN untuk mengubah kinerja institusi Polri menjadi lebih simple fleksibel dan transparan serta yang utama adalah memupuk rasa cinta masyarakat terhadap Abdi Negara berseragam cokelat ini.

Dari situ saya mulai mengenal orang orang hebat dan diantaranya adalah Kombes Pol Drs. Dwi Setiyadi, S.H, M.H. yang juga merupakan menantu dari Purnawirawan Brigadir Jenderal Polisi Drs. HR. Boentaran Dirdjokoesoemo yang sudah almarhum pada 26 November 2015 di usia 80 tahun.

Siapakah Kombes Pol Drs. Dwi Setiyadi?

Kombespol Drs. Dwi Setiyadi adalah Perwira Polri yang saat ini menduduki jabatan Irbid jemen SDM ll Itwil lll Itwasum Polri dan berdinas di Mabes Polri. Kelahiran 06 Juni 1969, terpaut 8 tahun dengan Alm.Papa saya tercinta. Mungkin jika Alm.Papa masih hidup, umurnya 58 tahun. ( Netes lagi airmata ingat Papa, maaf terlalu cengeng ) meski lebih muda dari Alm.Papa, Ayahandan sudah punya cucu lho. Sedangkan papa belum karena anak pertamanya masih belum menikah ( read : saya )

Ayahandan Dwi mempunyai seorang istri yang bernama Ibu Siti Widiati S.E saya pun bertemu langsung dengan sang istri,benar benar cantik dan anggun tidak seperti saya yang tomboy ala kadarnya dan kasar tapi masih ad unsur kewanitaannya juga kok. Yang saya temui kemarin anak kedua dari Ayahandan, Kelud Zanuarizki Prawiratama, anak pertamanya yang bernama Ekasari Saffia Marwati tidak ikut serta. Kok bisa saya tau detailnya? Ya iyalah karena beliau sendiri yang mengabsen dan memberi tahukan ke saya. Dan saya adalah anak pertama dari yang pertama, hehe.

Sudah menjadi kebiasaan bahkan ritual di tiap mengenal seorang yang baru di lingkup saya, adalah menghormati, menghargai, dan menganggap beliau orang tua saya sendiri. Meski entah itu benar atau tidak tapi saya selalu bermain perasaan dan emosi tinggi jika menyangkut soal Alm.Papa, semua laki laki saya hormati seperti saya menghormati Papa.

Malam itu di grup, Ayahandan sedang berada di pulau seberang dan tiba tiba mengirim pesan " Malam ananda, alamat lengkap ya? saya kirimi ikan asin "
Kaget, bingung, dan terharu karena saya selalu bermain perasaan disini. Betapa teringat akan sosok Alm.Papa yang begitu menyayangi saya tanpa pamrih begitupun Pak Dwi. Akhirnya alamat saya beri dan beberapa hari kemudian kiriman sampai, mungkin bagi kebanyakan orang ikan asin hanya makanan orang pinggiran tapi rejeki berlimpah bagi saya karena bisa untuk makan sekeluarga hingga 2 minggu kedepan.

Kita tinggalkan ikan asin yang mantab tersebut, dilanjut ada informasi bahwa Pak Dwi akan berkunjung ke Jawa Timur dan meminta semua rekan rekan merapat untuk bertemu beliau. Semangat 45 hingga 2016 unuk bertemu dengan sosok Ayah berwibawa dan penuh kharisma ini.

Dengan kondisi sepeda motor yang ringsek, bagaimana pun caranya harus sampai ke Surabaya dan bertemu Ayahandan.
Saya dan Adik Asuh saya Danang yang merapat lebih dulu, diparkiran juga sudah menunggu lama Netizen dari Bojonegoro bernama Zamroni. Begitu masuk ke hotel bintang lima yang saya sendiri pun belum pernah menginjakkan kaki disana, terlihat di sudut hotel beliau duduk bersama dengan Istri dan anaknya menunggu kedatangan kami serta rekan rekan. Saat bertemu beliau entah mengapa hati ini terasa begitu adem sejuk bagaikan bertemu dengan Alm.Papa yang sudah lama meninggalkan saya beserta keluarga. Sapaan hangat beliau sekeluarga membuat kami seakan sudah kenal lama, sempat ngobrol sebentar sang Master SEO Bang Khoirul Amin datang dengan rombongan juga. Tak banyak saya ngobrol, Ayahandan lanjut ngobrol serius dengan Bang Amin. Saya dan rekan rekan lain yang coba saya sebutkan satu per satu adalah "Si Pawang Ular" Danang, " Si Landak Mini " Eko, Om Gesrek Bogie, " Si Sederhana " Mas Rangga, Si Bawel Ufi, Bunda Paramitha yang juga Ladies Biker seperti saya, Bu Tyas yang penuh semangat belajar membuat blog, Pak Mustain serta Kang Youzro.   Kami berkesempatan belajar bersama dan saling bertukar pendapat tentunya dengan pemandangan dan makanan tinggal ambil sesuai selera tentunya di gasilitasi oleh Ayahandan, tak lupa juga gurauan akrab kami yang selalu berakhir dengan tertawa terbahak bahak dan hasilnya kami mendapatkan ilmu baru yaitu bisa mengoperasikan Wordpress dan Blog.

Larut malam membuat saya berpikir seribu kali untuk pulang ke Lamongan dengan kondisi sepeda motor ringsek, baru teringat Ayahandan menyapkan tempat istirahat untuk saya. Akhirnya beliau memerintahkan saya untuk istirahat di hotel juga. Kali ini ada temannya, adik asuh juga dari Pasuruan Eko " Landak Mini " sebutannya. Kami berdua sangat tersanjung mendapatkan fasilitas istimewa ini, alhamdulillah rejeki anak Sholeha.

Seharian saya dan Eko menikmati fasilitas yang tidak akan datang 2 kali tersebut, tapi sayang Ayahandan pagi pagi sekali sudah perjalanan ke Jombang dan ternyata berziarah ke Makam Gus Dur.

Sesampainya saya pulang kerumah, beliau kembali lagi ke hotel dan pulang ke Jakarta Hari Senin. Sedih rasanya belum sempat foto bersama meski sempat foto beramai ramai, saya ingin memiliki foto bersama beliau yang nantinya akan saya pajang seperti saya foto dengan Ayah sendiri Maklum tak banyak foto saya dengan Alm.Papa.

Terima Kasih Ayahandan telah memberikan ide dan menciptakan grup yang membanggakan ini serta memfasilitasi belajar kami. Kami akan lanjutkan perintah dan cita cita ayahandan, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa membuat Ayahandan bangga.
Mohon ijin foto Ayah dengan gaya metal saya upload, beliau sendiri yang foto selfie dan mengirimkan ke saya. Sekali lagi terima Kasih Ayahandan, salam hormat saya untuk Ibunda cantik dan Adik ganteng.

Mohon maaf jika tulisan amburadul, karena belum banyak ngobrol dan mengenal beliau. Semoga TUHAN mengijinkan saya untuk bertemu beliau kembali dengan keadaan sehat wal afiat tanpa kurang suatu apapun. ( RV)

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. apakah mbk atau mas saat ini mempunyai kontak kombes pol drs dwi setiadi sh mhum.

    kalau semisal ada minta infonya.

    email ane ngogar188@gmail.com

    terima kasih.

    BalasHapus
  3. Mau tanyak nomer tlp bapak dwi setiadi karna saya kehilangan nomernya,, saya saudaranya di SBY,

    BalasHapus